SINTAKSIS


SINTAKSIS

Menurut Ramlan, sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana,kalimat,klausa,dan frase.
Menurut Tarigan, sintaksis adalah salah satu cabang dari tata bahasa yang membicarakan struktur kalimat, klausa, dan frase.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sintaksis adalah bagian atau cabang ilmu bahasa yang membahas mengenai seluk beluk kalimat.

FRASE
  1. Pengertian Frase
Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Frase juga dapat dikatakan sebagai kelompok kata yang menduduki suatu fungsi (subjek, predikat, pelengkap, objek, dan keterangan).


  1. Jenis Frase
Berdasarkan kesetaraan distribusi unsurnya, frase dibagi 2 jenis:

1.      Fase Endosentrik
a.       Endosentrik Koordinatif
Frase yang unsur-unsurnya setara dalam kalimat dapat dihubungkan dengan kata dan, atau.
Contoh :
1). Rumah perkarangan
2). Kakek nenek
3). Suami istri
b.      Endosentrik Atributif
Frase yang unsur-unsurnya tidak setara sehingga tidak dapat disisipkan kata penghubung dan,atau.
Contohnya :
1). Buku baru
2). Sedang belajar
3). Belum mengajar
c.       Endosentrik Apositif
Frase yang unsurnya bisa saling menggantikan dalam kalimat tapi tidak dapat dihubungkan dengan kata dan, atau.  
Contohnya :
Amin, anak pak Darto sedang belajar.

2.      Fase Eksosentrik
Frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya.
Contohnya :
a). Di pasar
b). Ke sekolah
c). Dari kampung

Frase yang ditinjau dari segi persamaan distribusi dengan golongan atau kategori kata

1.      Fase Verbal
Satuan bahasa yang terbentuk dari 2 kata atau lebih dengan verba(kerja) sebagai intinya dan tidak merupakan klausa(berpotensi menjadi kalimat.
Contoh :
Kapal laut itu sudah berlabuh.
Bapak saya belum pergi.
Ibu saya sedang mencuci.

2.      Fase Nominal
Satuan bahasa yang terbentuk dari 2 kata atau lebih dengan nominal atau benda sebagai intinya dan tidak merupakan klausa.
Contoh :
Kakek membeli tiga buah layang-layang.
Dodi makan beberapa butir telur.  

3.      Fase Adjektiva
Satuan bahasa yang terbentuk dari 2 kata atau lebih dengan adjektiva atau sifat sebagai intinya dan tidak merupakan klausa.
Contoh :
Ibu bapakku sangat gembira.
Baju itu sangat indah

4.      Fase Pronomina
Satuan bahasa yang terbentuk dari 2 kata atau lebih dengan pronominal (kata yang mengganti orang) dan hanya menduduki satu fungsi dalam kalimat.
Contoh :
Saya sendiri akan pergi ke pasar.
Kami sekalian akan berkunjung ke Bali.

5.      Fase Numerelia
Dua kata atau lebih yang hanya menduduki satu fungsi dalam kalimat namun satuan gramatik itu intinya pada numerelia.
Contoh :
Tiga buah apel sedang dikupas.
Lima ekor burung sedang terbang .








Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN ANTARA TEORI SASTRA, SEJARAH SASTRA DAN KRITIK SASTRA

FONOLOGI

Cinta Bahasa Indonesia