HUBUNGAN ANTARA TEORI SASTRA, SEJARAH SASTRA DAN KRITIK SASTRA
HUBUNGAN
ANTARA TEORI SASTRA, SEJARAH SASTRA DAN KRITIK SASTRA
Ruang
Lingkup Ilmu Sastra
Menurut A. Teeuw,
Knowledge (Ilmu Sastra) meliputi ilmu teori sastra, kritik sastra, dan sejarah
sastra. Ketiga disiplin ilmu tersebut saling terkait dalam pengkajian karya
sastra.
Dalam
perkembangan ilmu sastra, pernah timbul teori yang memisahkan antara ketiga
disiplin ilmu tersebut. Khususnya bagi sejarah sastra dikatakan bahwa pegkajian
sejarah bersifat objektif sedangkan kritik sastra bersifat subjektif. Di samping
itu, pengkajian sejarah sastra menggunakan pendekatan kesewaktuan, sejarah
sastra hanya dapat didekati dengan penilaian atau kriteria yang ada pada zaman
itu. bahkan dikatakan tidak terdapat kesinambungan karya sastra suatu periode
dengan periode berikutnya karena dia memiliki masa tertentu. Walaupun teori ini
mendapat kritikan yang cukup kuat dari teoritikus sejarah sastra, namun
pendekatan ini sempat berkembang dari Jerman ke Inggris dan Amerika. Namun
demikian, dalam praktiknya, pada waktu seseorang melakukan pengkajian karya
sastra, antara ketiga disiplin ilmu tersebut saling terkait.
Pengertian
Teori Sastra, Kritik Sastra, dan Sejarah Sastra
Teori
sastra ialah cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang prinsip-prinsip,
hukum, kategori, kriteria karya sastra yang membedakannya dengan yang bukan
sastra. Secara umum yang dimaksud denga teori adalah suatu sistem ilmiah atau
pengetahuan sistematik yang menerapkan pola pengaturan hubungan antara
gejala-gejala yang diamati. Teori berisi konsep atau uraian tentang hukum-hukum
umum suatu objek ilmu pengetahuan dari suatu titik pandang tertentu.
Kritik
sastra juga bagian dari ilmu sastra. Istilah lain yang digunakan para pengkaji
sastra ialah telaah sastra, kajian sastra, analisis sastra, dan penelitian
sastra. Untuk membuat suatu kritik yang baik, diperlukan kemampuan
mengapresiasi sastra, pengalaman yang banyak dalam menelaah, menganalisis,
mengulas karya sastra, penguasaan, dan pengalaman yang cukup dalam kehidupan
yang bersifat nonliterer, serta tentunya penguasaan tentang teori sastra.
Sejarah
sastra bagian dari ilmu sastra yang mempelajari perkembangan sastra dari waktu
ke waktu. Di dalamnya dipelajari ciri-ciri karya sastra pada masa tertentu,
para sastrawan yang mengisi arena sastra, puncak-puncak karya sastra yang
menghiasi dunia sastra, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di seputar
masalah sastra. Sebagai suatu kegiatan keilmuan sastra, seorang sejarawan
sastra harus mendokumentasikan karya sastra berdasarkan ciri, klasifikasi,
gaya, gejala-gejala yang ada, pengaruh yang melatarbelakangnya, karakteristik
isi dan tematik.
Hubungan
Teori Sastra dengan Kritik Sastra dan Sejarah Sastra
Pada
hakikatnya, teori sastra membahas secara rinci aspek-aspek yang terdapat di
dalam karya sastra, baik konvensi bahasa
yang meliputi makna, gaya, struktur, pilihan kata maupun konvensi sastra yang meliputi tema,
tokoh, penokohan, alur, latar, dan lainnya yang membangun keutuhan sebuah karya
sastra. Di sisi lain, kritik sastra merupakan ilmu sastra yang mengkaji, menelaah,
mengulas, memberi pertimbangan, serta memberikan penilaian tentang keunggulan
dan kelemahan atau kekurangan karya sastra. Sasaran kerja kritikus sastra
adalah penulis karya sastra dan sekaligus pembaca karya sastraa. Untuk
memberikan pertimbangan atas karya sastra kritikus sastra bekerja sesuai dengan
konvensi bahasa dan konvensi sastra yang melingkupi karya sastra.
Demikian
juga terajdi hubungan antara teori sastra dengan sejarah sastra. Sejarah sastra
adalah bagian dari ilmu sastra yang mempelajari perkembangan sastra dari waktu
ke waktu, periode ke periode sebagai bagian dari pemahaman terhadap budaya
bangsa. Perkembangan sejarah sastra suatu bangsa, suatu daerah, suatu
kebudayaan diperoleh dari penelitian karya sastra yang dihasilkan para peneliti
sastra yang menunjukkan terjadinya perbedaan-perbedaan atau persamaan-persamaan
karya sastra pada periode-periode tertentu. Secara keseluruhan dalam pengkajian
karya sastra, antara teori sastra, sejarah sastra dan kritik sastra terjalin
keterkaitan.
Sumber :
Arya, Putu. 1983.Apresiasi Puisi dan Prosa.Ende Flores :
Nusa Indah.
Effendi.S.1982.Bimbingan Apresiasi Puisi.Jakarta :
Tangga Mustika Alam.
Fananie,Zainuddin.1982.Telaah Sastra.Surakarta : Muhamadiyah
University Press.
Luxemburg,et.al.1982.Pengantar Ilmu Sastra.Terjemahan Dick
Hartoko.Jakarta :Gramedia.
Midio,Frans.1982.Cerita Rekaan dan SEluk Beluknya.Ende,Flores
: Nusa Indah 1994.
Semi Atar M.1982.Anatomi Sastra.Bandung : Rosda Karya.
Sudjiman,Panuti.1992.Memahami Cerita Rekaan.Bandung :Remaja
Rosda Karya.
Suyitno, Sastra. 1986. Tata Nilai dan Eksegesis.Yogyakarta :
Hanindita.
Tarigan Guntur H. 1986.Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung
:Angkasa.
Komentar
Posting Komentar