Fungsi dan Ragam Bahasa



A. FUNGSI DAN RAGAM BAHASA

1. Fungsi Bahasa
Dua momen penting keberadaan Bahasa Indonesia adalah Sumpah Pemuda dan Undang-Undang Dasar 1945.Dengan Sumpah Pemuda,menempatkan Bahasa Indoensia sebagai bahasa nasional yang berfungsi:

a. Lambang Kebanggaan Nasional
Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Melalui Bahasa Indonesia bangsa Indonesia menyatakan harga dirin dan nilai-nilai budaya yang dijadikan pegangan hidup.

b.Lambang Identitas Nasional
Derajat Bahasa Indonesia sama dengan bendera dan negara Indonesia. Didalam melaksanakan fungsinya, bahasa Indonesiaharus memiliki ciri khas sehingga serasi dengan lambang-lambang kebangsaan yang lain. Hal tersebut menuntut masyarakat pemilik dan pemakainya untuk membina dan mengembangkan sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain,baik daerah maupun asing,yang tidak benar. Di dalam melaksanakan fungsi ini Bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan kita yang lain.


c.Alat Pemersatu bangsa
Sebagai alat pemersatu bangsa, Bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia ini untuk mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetian kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Dengan bahasa nasional, kita bahkan dapat meletakkan kepentingan nasional di atas kepentingan daerah atau golongan.

d.Alat Penghubung Antardaerah dan Antarbudaya
Sebagai alat penghubung antardaerah dan antarbudaya, Bahasa Indonesia telah menunjukkan kemampuannya sejak berabad-abad yang lalu,semenjak bahasa tersebut bernama Bahasa Melayu. Dengan Bahasa Indonesia, kita dapat mengadakan tali marga atau komunikasi dengan suku-suku bangsa yang menghuni kawasan Indonesia. Bahasa Indonesia mampu menghilangkan jarak antara suku yang satu dengan suku yang lain, baik yang disebabkan oleh faktor geografi maupun latar belakang sosial budaya dan bahasa daerah yang berbeda-beda.

Selain fungsinya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia dalam UUD 1945 juga menyatakan dirinya sebagai bahasa negara yang mempunyai fungsi:

a. Bahasa Resmi Negara
Di dalam hubungannya dengan fungsi ini, Bahasa Indonesia dipakai dalam segala upacara,peristiwa,dan kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun tulis. Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, ditulis dalam Bahasa Indonesia. Pidato kenegaraan dan penjelasan-penjelasan pemerintah dalam Bahasa Indonesia.
b.Bahasa Pengantar di dalam Dunia Pendidikan
 Telah dibuktikan bahwa sejak bangsa Indonesia di proklamasikan sebagai negara(17 Agustus), Bahasa Indonesia telah digunakan sebagai pengantar dalam dunia pendidikan menggantikan Bahasa Belanda, kecuali TK dan tiga tahun SD, penggunaan bahasa daerah belum sama sekali dapat dihilangkan, mengingat Bahasa Indonesiaa masih dianggap sebagai bahasa kedua. Namun, perkembangan membuktikan bahwa Bahasa Indonesia semakin banyak digunakan sebagai bahasa pengantar pendidikan di semua jenjang dan jalur pendidikan.

c.Alat Penghubung Pada Tingkat Nasional
Di dalam hubungan dengan fungsi ini Bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat talimarga antardaerah danantarsuku, melainkan juga sebagai alat talimarga di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasa.

2. Ragam Bahasa
Bahasa baku adalah salah satu dariragam bahasa yang ada di Indonesia. Ragam bahasa di mungkinkan karena adanya ragam wilayah pemakaian dan bermacam-ragam penutur. Faktor sejarah perkembangan masyarakat jugatutur mrenimbulkan faktor sejumlah ragam bahasa. Ragam bahasa yang beraneka ini, masih Bahasa Indonesia karena ciri dan kaidah tata bunyi, pembentukan kata, tata krama, umumnya sama. Itulah sebabnya kita masih dapat mengenai beberapa perbedaan dalam perwujudan Bahasa Indonesia.
a. Ragam Pandangan Penutur
Ragam bahasa dilihat dari sudut pandangan penutur adalah
1.Daerah/logat
Logat daerah paling kentara karena tata bunyinya. Logat Indonesia dilafalkan oleh putera Tapanuli dapat dikenali, misalnya karena tekanan kata yang amat jelas; logat Indonesia orang Bali dan Jawa dengan pelaksanaan bunyi /t/ dan /d/ nya. Ciri khas yang meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi bahasa, membangun aksen yang berbeda-beda.Perbedaan kosa kata dan variasi gramatikal tentu ada walaupun mungkin kurang tampak. Ragam dialek dengan sendirinya erat hubungannya dengan bahasa ibu penutur.
2.Pendidikan
Ragam bahasa ini menyilangi ragam dialek, memungkinkan perbedaan yang jelas antara kaum yang berpendidikan formal dan yang tidak. Tata bunyi Indonesia golongan yang kedua itu berbeda dengan fonologi kaum terpelajar. Bunyi /f/ dan gugus konsonan /ks/ misalnya tidak selalu terdapat dalam ujaran orang yang tidak atau hampir tidak bersekolah. Bentuk fadil, fakultas, film,fitnah,kompleks diucapkan menjadi padil, pakultas,pilem,pitenah,komplek. Perbedaan ini juga terlihat pada tata bahasa. Kalimat Saya akan menulis surat itu ke paman saya. Jadi, peliharalah penggunaan Bahasa Indonesia agar identitas keterpelajaran kita tampak.
3.Sikap Penutur
Sikap penutur tercermin dalam ragam dan gaya. Pemilihannya tergantung pada sikap penutur terhadap orang yang diajak bicara atau terhadap pembacanya. Sikap ini antara lain dipengaruhi oleh umur dan kedudukan yang disapa, pokok persoalan yang hendak disampaikan, dan tujuan penyampaian informasi. Bentuk ragam tersebut, misalnya sikap kaku dan resmi, adab dingin, hambar,hangat,akrab,atau santai yang tercermin dalam kosa kata dan tata bahasa.

b.Ragam Jenis Pemakaian
Ragam bahasa menurut jenis pemakaian dapat dirinci sebagai berikut.
1.Ragam Bahasa Sudut Pandang Bidang atau Pokok Pembicaraan
Penguasaan ragam bahasa ini dipengaruhi oleh luasnya pergaulan, pendidikan,profesi,pengalaman,bidang yang dimaksud adalah agama, politik, ilmu,teknologi,pertukangan,perdagangan,senirupa,senisastra,olahraga,perundang-undangan,dan angkatan bersenjata. Setiap bidang tersebut mempunyai kekhasan dibidang kosa kata dan variasi tata bahasanya.
2.Ragam Bahasa Menurut Sarananya
Ragam bahasa ini lazimnya dibagi atas ragam lisan dan ragam tulis. Perbedaannya terletak pada suasana dan peristiwa. Dalam bahasa tulis, orang diajak bicara tidak berhadapan, akibatnya bahasa kita perlu lebih terang dan jelas ; karena ujaran kita tidak dapat disertai dengan gerak dan intonasi sebagai upaya penekanan. Misalnya, kalimat jarak Darto tidak mengambil uangmu, yang disertai denagan tekanan khusus pada kata tidak, dalam ragam tulis dapar berbentuk Bukan Darto yang mengambil uangmu.
3.Ragam yang Mengalami Gangguan Pencampuran
Ragam ini ditandai dengan adanya proses pencampuran bahasa yang digunakan secara berdampingan sehingga muncul bahasa sleng,misalnya. Bahasa ini tidak layak digunakan sebagai bahasa baku. Ada bahasa sleng berdasarkan geografi, misalnya bahasa orang Cirebon adalah pencampuran antara bahasa Jawa dan Sunda, ada juga bahasa sleng berdasarkan kepentingan tertentu(rahasi/sandi/praktis), misalnya bahasa yang sering digunakan oleh kalangan tentara( kodam=komando daerah) atau oleh kalangan pebisnis proferti(ruko=rumah toko).

c.Ragam Bahasa Ilmiah
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam yang digunakan dalam menulis karya ilmiah, baik tulis maupun lisan, dalam memaparkan fakta, konsep, teori,atau gabungan dari ketiganya. Bahasa ilmiah harus cendekia , lugas, dan jelas. Cendekia yaitu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasilpemikiran yang logis, yakni mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama. Lugas dan jelas yaitu menyampaikan gagasan secara langsung. Bahasa ilmiah tidak menggunakan kalimat fragmentaris, yaitu kalimat yang belum selesai, dampak dari keinginan penulis untuk mengungkapkan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa disadari kalimat tidak mempunyai kesatuan gagasan. Bahasa ilmiah bertolak dari gagasanartinya diarahkan pada gagasan bukan pada penulis, kalimat yang digunakan didominasi kalimat pasif. Sifat formal dan objektif ditandai antara lain oleh pilihan kata yang formaldan tepat, struktur kalimat yang lengkap, dan tidak ada unsur bahasa yang mubazir.Sifat konsisten tampak pada penggunaan unsur bahasa, tanda baca dan istilah yang sesuai dengan kaidah.

d.Ragam Bahasa Menurut Media Pembicaraannya
1.Ragam Lisan
Ragam lisa menghendaki adanya orang kedua, teman berbicara yang berada di depan pembicara. Di dalam ragam lisan unsur-unsur fungsi gramatikal seperti subjek,predikat,dan objek tidak selalu dinyatakan. Unsur-unsur itu kadang-kadang dapat ditunggalkan. Hal ini disebabkan oleh bahasa yang digunakan itu dapat dibentuk oleh gerak, mimik, pandangan,anggukan,intonasi. Ragam lisan terikat pada kondisi,situasi,ruang dan waktu. Apa yang dibicarakan secara lisan didalam sebuah ruang kuliah hanya akan berarti dan berlaku untuk waktu itu saja. Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjng pendeknya suara.
2.Ragam Tulis
Ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman bicara berada didepan. Ragam tulis perlu lebih terang dan lebih lengkap dari pada ragam lisan. Fungsi-fungsi gramatikal harus nyata karena ragam tulis tidak mengharuskan orang keduaberada didepan pembicara. Kelengkapan ragam tulis menghendaki agar orang yang diajak bicara mengerti isi tulisan itu.Contoh ragam tulis ialah tulisan-tulisan dalam buku, majalah, dan surat kabar. Ragam tulis tidak terikat oleh situasi, kondisi,ruang, dan waktu. Suatu tulisan dalam sebuah buku yang ditulis oleh seorang penulis di Indonesia dapat dipahami oleh orang yang berada di Amerika atau Inggris. Ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf besar, dan huruf miring.

e.Ragam Bahasa Menurut Hubungan Antar Pembaca
1.Ragam Baku
Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakaiannya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya. Ragam baku itu mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a.Mantap
Mantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa. Kalau kata rasa dibubuhi awalan pe-,akan terbentuk kata peraba oleh karena itu,menurut kemantapan bahasa. Kata rajin dibubuhi pe-, akan menjadi perajin bukan pengrajin.
b.Dinamis
Dinamis artinya tidak statis, tidak kaku. Bahasa baku tidak menghendaki adanya bentuk mati kata langganan mempunyai makna ganda, yaitu orang yang berlangganan dan toko tempat berlangganan. Dalam hal ini tokonya disebut langganan dan orang berlangganan itu disebut pelanggan.
c.Cendekia
Ragam baku dapat dengan tepat memberikan gambaran apa yang ada dalam otak pembicara atau penulis. Selanjutnya ragam baku dapat memberikan gambaran yang jelas dalam otak pendengar atau pembaca.
2.Ragam Tidak Baku
Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak diembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.


Referensi :
Rahayu, Minto.2007.Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi. Jakarta:Grasindo
Zaenal Arifin,E dan Amran Tasai,S.2008.Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.Jakarta:Akademia Pressiondo 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

FONOLOGI

HUBUNGAN ANTARA TEORI SASTRA, SEJARAH SASTRA DAN KRITIK SASTRA

Cinta Bahasa Indonesia