Cinta Bahasa Indonesia


CINTA BAHASA INDONESIA

A.PANDANGAN MENGENAI CINTA BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia menurut saya adalah bahasa pemersatu antara daerah daerah yang ada di Indonesia. Dengan adanya Bahasa Indonesia, masyarakat yang berbeda suku dapat saling berkomunikasi sehingga dapat terjalin interaksi yang baik. Saya bangga menggunakan Bahasa Indonesia karena bahasa ini adalah hasil perjuangan para pendahulu kita dan bahasa adalah salah satu identitas bangsa Indonesia. Menjadi kebanggaan sendiri dapat berbahasa Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa, marilah bersama-sama melestarikan Bahasa Indonesia, karena dengan melestarikan nya menunjukkan sikap kita yang cinta terhadap Bahasa Indonesia, salah contoh dengan tidak menggunakan bahasa alay.

B.MENJADIKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA   INTERNASIONAL

Bahasa internasional adalah bahasa yang digunakan dan diakui oleh internasional. Untuk menjadi bahasa internasional negara yang ingin bahasanya menjadi bahasa internasional haruslah memiliki pengaruh didunia internasional. Bahasa inggris menjadi bahasa internasional karena negara inggris adalah negara maju yang perekonomiannya dapat mempengaruhi perekonomian dunia.

Bahasa Indonesia memiliki jumlah penutur yang banyak. Terdapat lebih dari 372 penutur. Hal ini tentu menjadi sinyal positif untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Apalagi ditambah fakta bahwa saat ini Bahasa Indonesia telah dipelajari oleh lebih dari 58 negara di dunia. Seperti yang diungkapkan Dendy, peneliti Badan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan(kompas,14/12/2011) bahwa indikasi mulai diterima nya Bahasa Indonesia dalam pergaulan internasional adalag tingginya minat warga asing mmpelajari Bahasa Indonesia dipusat pembelajaran Bahasa Indonesia di negara mereka. Keragaman budaya Indonesia juga merupakan faktor orang asing tertarik untuk mempelajari Bahasa Indonesia.
Dari segi linguistik, secara fonologi dan gramatikal Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat mudah untuk dipelajari oleh siapapun dan kapanpun.
Untuk menjadikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan memajukan kesejahteraan dan kemajuan negara Indonesia menjadi negara yang berpengaruh terhadap perekonomian negara lain. Untuk mencapai hal tersebut perlu adanya kesadaran dan ketertiban dari warga negara agar program tersebut berjalan dengan  lancar. Contohnya adalah adanya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak,dengan tertibnya seseorang membayar pajak maka bisa membantu pemeliharaan dan membantu pemeliharaan dan membantu kesejahteraan warga negara Indonesia. Contoh lainnya adalah memberantas korupsi yang ada, sehingga bersih dari para “pencuri” sehingga dapat dipandang oleh negara lain dan negara tersebut tertarik.
Hal yang dapat dilakukan untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional adalah dengan mengadakannyaa festival kebudayaan Indonesia di kedutaan besar di negara tetangga, melalui festival tersebut dapat memperkenalkan tidak hanya kebudayaan tetapi juga bahasa. Bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional karena tidak asing di telinga komunitas internasional,khususnya di negara-negara tetangga. Negara kita juga dapat mengadakan kerja sama dengan sekolah luar negeri dengan mengadakan pertukaran pelajar sehingga adanya pembelajaran Bahasa Indonesia disekolah mereka.
Indonesia mempunyai aset budaya yang banyak dan beragam sehingga mampu menarik wisatawan asing berkunjung ke Indonesia. Indonesia punya keindahan alam yang luar biasa. Ini hanyalah sedikit daya tarikwisata yang ditawarkan negeri agraris sekaligus bahari ini, dengan eksistensi suku dan budaya sebagai bumbunya. Alam yang disuguhkan Bumi Pertiwi seakan tak berujung mulai dari deretan pegunungan yang megah hingga kekayaan bawah laut.
Upaya agar Bahasa Indonesia menajdi Bahasa Internasional adalah
1.  Selalu meningkatkan kemampuan kita dalam menjaga dan mengembangkan sumber daya yang kita miliki baik di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, seni budaya dan yang lainnya sehingga Indonesia selalu menarik warga asing maupun warga Negara Indonesia sendiri. Dari sini kita bisa melestarikan bahasa Indonesia sehingga menjadi penting untuk dipelajari.
2.  Memasyarakatkan bahasa Indonesia kepada seluruh warga negara Indonesia. Membutuhkan kerjasama dengan LSM. Terdapat ribuan Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) yang tersebar di Indonesia. Ribuan LSM inilah yang sekarang merasuki berbagai jenis permasalahan di sekitar kita yang tidak sempat ditangani pemerintah. Kalau kita lihat dari
rentangan LSM di dunia, maka jelas sekali keperluan bahasa itu bukan main. LSM ini jelas harus diikutsertakan dalam pengembangan dan pemasyarakatan bahasa. Inilah yang belum dilakukan oleh Dewan Bahasa.
3.  Media massa memberikan andil bagi pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Kata dan istilah baru, baik yang  bersumber dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, pada umumnya lebih awal dipakai oleh media massa, baik di media surat kabar, radio, atau televisi. Media massa memang memiliki kelebihan. Di samping memiliki jumlah pembaca, pendengar, dan pemirsa yang banyak, media massa mempunyai pengaruh yang besar di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, media massa merupakan salah satu mitra kerja yang penting dalam pelancaran dan penyebaran informasi tentang bahasa. Kini media massa menjadi tumpuan kita dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Seiring dengan itu, pembinaan bahasa Indonesia di kalangan media massa mutlak diperlukan guna menangkal informasi yang menggunakan kata dan istilah yang menyalahi kaidah kebahasaan. Kalangan media massa harus diyakinkan bahwa mereka mengikuti pembinaan bahasa. Peluang untuk kita, Warga Negara Indonesia, sangat terbuka untuk mengambil peran, karena di era ini persaingan sangat ketat. Untuk itu bagi yang paling banyak memberi sumbangan terhadap dunia baik ilmu,pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan yang lainnya maka ia akan semakin mempunyai peluang untuk menguasai duni dari budaya, bahasa, maupun hasil dari karya mereka.

Sumber
Fahruzi,Imam.2012.Menjadikan Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional.http://imamfahruzisulistyono.blogspot.co.id/2012/10/menjadikan-bahasa-indonesia-menjadi.html



C.NEGARA YANG MEMPELAJARI BAHASA INDONESIA

1.     Australia
Bahasa Indonesia menjadi bahasa popular ke-4 di Australia. Sekitar 500 sekolah yang mengajarkan Bahasa Indonesia.
2.     Vietnam
Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata kuliah yang diajarkan di universitas-universitas di Vietnam seperti Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC, dan Universitas Sosial dan Humaniora.
3.     Jepang
Di Jepang ada lebih dari 20 perguruan tinggi yang mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan. Di samping itu, ada pula universitas yan membuka jurusan Bahasa Indonesia seperti Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas Tenri, Universitas Kajian Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan Universitas Setsunan.
4.     Mesir
Minat masyarakat Mesir untuk belajar Bahasa Indonesia juga cukup tinggi. Hal ini dapat dilhat dari jumlah peserta khusus Bahasa Indonesia yang diselenggarakan pihak KBRI Kairo. Peserta khusus ini terdiri dari berbagai kalangan, seperti praktisi wiasta, pelaku ekonomi, dan yang paling banyak adalaah kalangan mahasiswa.
5.     Maroko
Di Maroko, pengajaran Bahasa Indonesia telah diresmikan, yaitu di Universitas Mohammed V.

Sumber : 
kaaffah.xyz/belajar-bahasa-indonesia/20 november 2015 




D.KRITERIA SUATU BAHASA MENJADI BAHASA INTERNASIONAL

Penggunaan suatu bahasa ditingkat internasional dapat dilihat dari dipilihnya bahasa tersebut di organisasi tingkat dunia seperti PBB. Buku Interpreters at the United Natoins : A History menjelaskan bagaimana dinamisnya perdebatan untuk mentukan suatu bahasa menjadi bahasa resmi di dalam organisasi tersebut. Pada perang dunia I dan II, bahasa yang digunakan di dalam organisasi internasional kala itu adalah Bahasa Inggris dan Perasncis. Tapi kemudian pada tahun 1945-an, naiknya kehadiran bahasa lain seiring munculnya negara tersebut dalam percaturan politik. Walaupun begitu telah terjadi kesepakatan bahwa bahas resmi dibedakan dengan bahasa pengantar(Jalon,2004:18).
Pada tahun 1946, ditetapkan bahwa
Aturan 57.Di semua bagian PBB selain Mahkamah Internasional, bahasa China,Perancis,Iggris,Rusia dan Spanyol menjadi bahasa resmi, sedangkan Inggris dan Perancis.
Aturan 58. Pidato yang dibuat dalam suatu bahasa pengantar harus diterjemahkan ke bahasa pengantar lainnya.
Aturan 59. Pidato yang dibuat dalam salah satu dari tiga bahasa resmi harus diterjemahkan ke dua bahasa pengantar.
Arab menjadi bahasa resmi di PBB pada tahun 1973(Jalon,2004:23).
Di buku ini diterangkan bahwa semakin lama bahasa inggris menjadi bahasa yang paling berpengaruh karena penggunaannya sebagai bahasa pengantar di Sekretariat dan bahasa resmi yang sering digunakan di dalam negoisasi-negoisasi, walaupun bahasa Perancis lebih sering digunakan di kantor PBB di Geneva dibanding di kantor pusatnya.
Menurut Prof.Berthold Damshauser(Rahardjo,2011),Kepala Program Studi Bahasa Indonesia Universitas Bonn,syarat menjadi bahasa internasional adalah
1.     Harus digunakan dalam diplomasi dan perdagangan internasional
2.     Berperan besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan
3.     Banyak jumlah penuturnya
4.     Tingginya budi dan keagungan budaya penuturnya atau peradabannya
5.     Kesederhanaan sistem buyi dan gramatika nya, sehingga mudah dipelajari
6.  Pemiliknya harus memiliki rasa percaya diri dan peduli terhadap bahasanya sendiri
Tambahan lagi, Prof.Berthold mengungkapkan bahwa alasan kolonialisme untuk menjadikan syarat menjadi bahasa internasional tidaklah tepat untuk saat ini.
Sedangkan menurut Robert Phillipson dalam buku Linguistic Imperalism, dijelaskan lebih lanjut alasan bahasa inggris menjadi bahasa yang mendunia. Beberapa alasannya sebagai berikut.
1.   Penggunaan bahasa inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing menigkat drastic menjadi 300 atau 100 juta orang.
2. Adanya standarisasi Bahasa Inggris(ESL) di negara-negara yang bahasa nsionalnya bukan Bahasa Inggris tetapi bahasa inggris dipergunakan secara luas sebagai alat komunikasi di lingkungan pendidikan dan pemerintahan, seperti Nigeria dan Singapura(Phillipson,2008: 24).
3. Bahasa penghubung utama di politik, perdagangan, ilmu pengetahuan, teknologi,aliansi militer, hiburan,dan turisme, terutama di daerah Afrika dan Asia(Phillipson,2008:30).


Sumber :
Jalon,Jesus Baigorri.2004.Interpreters at the United Nations:A History.Salamanca:Edicinones Universitas Salamanca

Phillipson,Robert.2008.Linguistic Imperalism.UK:Oxford University Press
Rahardjo,Mudjia.2011.Bahasa Indonesia: Mungkinkah Menjadi Bahasa Internasional?.Diambil 19 september 2011 23:33http://www.mudjirahardjo.com/artikel/366.html?task=view

https:www.google.co.id/amp/s/iwardany.wordpress.com/2012/10/27/apa-saja-kriteria-yang-menjadi-syarat-bahasa-itu-menjadi-bahasa-internasional/amp/

E.PEMAKAIAN BAHASA DI DAERAH 3T DAN 4P
Pemakaian bahasa di daerah 3T

Pemakaian Bahasa Indonesia di daerah 3T sangat lah terhambat, karena pada daerah tersebut lebih menggunakan bahasa Ibu mereka atau bahasa daerah. Dari hasil studi yang dilakukan oleh Summer Institute of Linguistic (SIL)Internasional menemukan bahwa 90% anak-anak yang berada di daerah 3T( terdepan, terluar,dan tertinggal) tidak dapat berbahasa Indonesia. Hal ini yang membuat mereka kesusahan untuk mencari informasi mengenai pendidikan.
Country Director SIL Veni menuturkan, karena itu penggunaan bahasa ibu sangat penting untuk digunakan sebagai pengantar dalam proses pembelajaran. Ini khususnya penting dilakukan di daerah-daerah terpencil.
"Hambatan anak di daerah pedalaman adalah bahasa. Mereka bukan bodoh, namun mereka tidak mengerti bahasa (Indonesia). Karena ketika proses pembelajaran disampaikan bukan dengan bahasa ibu mereka atau bahasa daerah, beban mereka bertambah. Tidak hanya harus memahami isi konsep pendidikan, mereka juga harus memahami bahasa Indonesia. Kondisi ini nyata dan sangat disayangkan jika hambatan percepatan pendidikan adalah bahasa," ujarnya di Jakarta.
Kendala bahasa dalam proses pembelajaran, paling banyak ditemui di daerah Papua. Diketahui sebagian besar penduduk asli Papua dan Papua Barat adalah penutur tunggal bahasa ibu. Total, Papua dan papua Barat memiliki 275 ragam bahasa yang berbeda.
Bukti komunikasi yang terputus dalam proses pembelajaran di sana, terbukti dari studi yang dilakukan British Petroleum di Teluk Bintuni. Diketahui 95 persen lulusan sekolah dasar di sana adalah buta aksara secara fungsional.
Artinya, mereka dapat mengeja huruf namun tidak memahami makna kata ataupun paragraf yang dibacanya. Dengan penggunaan bahasa ibu, maka materi ajar yang dipelajari anak-anak akan lebih mudah dipahami.
Pemakaian bahasa di daerah perbatasan
Pada daerah perbatasan khususnya Sebatik,Nunukan(Kalimantan Utara) berkomunikasi menggunakan pencampuran Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia. Masyarakat menggunakan bahasa seperti itu,karena daerah tersebut berbatasan langsung dengan Malaysia. Tidak hanya bahasa, namun alat pembayaran(uang) juga mengalami pencampuran, dimana masyarakat menggunakan mata uang Rupiah dan Ringgit, di daerah ini juga masyarakat lebih menyukai menggunakan produk dari Malaysia.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN ANTARA TEORI SASTRA, SEJARAH SASTRA DAN KRITIK SASTRA

FONOLOGI